Selasa, 01 Februari 2011

Jadi ikhwan atau laki-laki?

Yahh…gimana ya enak jadi ikhwan atau laki-laki?
itulah yg seringkali mengganggu pikiran para kaum muda adam. terkadang bingung apa kaum muda adam harus jadi seorang ikhwan atau laki-laki.

Yahh…terbayang lah seorang ikhwan itu harus ikut yg namanya mentoring sepekan sekali, berakhlak santun, aktif dalam kegiatan masjid, berperan aktif dalam syiar islam di kampus, masyarakat, belum lagi masalah menundukkan pandangan dengan lawan jenis…

Apalagi kalau ditanya ama murrobi. Akh, sekarang kita cek agenda mutabaahnya. Antum tilawahnya selama seminggu sudah berapa juz??? shalat berjamaah di mesjidnya???….waduh..shy…banget gak sih?Kalau dipikir-pikir enak ya jadi laki-laki….tanpa ada embel-embel predikat "ikhwan"Coba bangun pagi gak ada beban.
Kalau mau berangkat kuliah tinggal cium tangan ama ortu,berangkat kuliah,dengarin dosen, ke perpus cari bahan untuk tugas, kongkow-kongkow ama teman di kantin,ke kosan teman, pulang ke rumah, paling kalau udah punya cewe tinggal janjian aja."Say, nonton di....  yuk…hari ini?" atau temenin si doi makan atau jalan-jalan ke mal. udah deh bahagia banget tuh hidup…

hayoo…enakkan mana???

kebanyakan orang bijak berkata bahwa yang namanya hidup itu adalah pilihan…meskipun ada beberapa orang punya persepsi yang berbeda mengenai hidup???
Ibarat kita diberikan pilihan mau jadi orang baik atau penjahat???secara akal sehat, kita milih jadi orang baik??? Tapi kenapa  banyak orang milih jadi perampok, koruptor, pezina, pemadat, penjudi, dan sejenisnya. Pasti ada penyebabnya dong…??? ya iyalah

Nafsu….Nafsu…dan Nafsu….
apalagi kaum Adam yg nafsunya begitu besar mulai dari nafsu syahwat sampai nafsu kekuasaan yang menimbulkan kerusakan dimana-mana….
apakah Nafsu…saja yg bisa disalahkan????
ya balik lagi kepada Pilihan…..Everything it’s about choice!!!
pilihan untuk menggunakan helm atau nggak, menggunakan sabuk pengaman atau nggak,  dan menaati rambu lalulintas atau nggak, itu merupakan pilihan bagi para pengendara kendaraan bermotor.
Logikanya sama ketika mendapat predikat "Ikhwan" meskipun definisi ikhwan masih dipersepsikan untuk suatu kelompok tertentu….atau katakanlah untuk menjadi "Seorang Muslim yang taat", itu merupakan pilihan…ya gak sih????
Maka otomatis ketaatan kita kepada Islam merupakan harga yang tak bisa ditawar-tawar lagi…ya meskipun banyak rambu-rambu dalam Islam yang dibenci oleh "Nafsu kaum Adam"
Tapi itulah konsekuensi kita sebagai muslim, untuk berada pada jalan ini meskipun banyak orang yang membencinya atau bahkan memusuhinya….memang tak ada yang menjamin surga bagi kita…tapi setidaknya optimisme dan ikhtiar untuk menjadi seorang muslim yang ingin kembali pada fitrahnya tak menyurutkan langkah dan semangat ini untuk berkorban untuk-Nya.
ALLAHU AKBAR....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar